SOFIFI-Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) tahun 2025, DWP Maluku Utara berbagai kegiatan edukatif dan inspiratif yang menonjolkan peran perempuan dalam dunia pendidikan.
Rabu (05/11) DWP Malut yang dinahkodai Ny. Darmawati Samsuddin, menggelar kegiatan pencanangan yang dilaksanakan di halaman Kantor Gubernur Malut.
Adapun kick off pencanangan ditandai pelepasan balon dan burung dirangkaikan dengan pemukulan tifa. Simbol harapan, asa dan cita-cita tersirat dengan jelas pada moment tersebut.
Sebagai salah satu organisasi masyarakat (ormas) perempuan terbesar di Indonesia, sudah selayaknya Dharma Wanita Persatuan memiliki standing position dan mengambil peran strategis dalam konstalasi pembangunan nasional.
DWP Malut juga berbagi kebahagiaan lewat santunan dana pendidikan kepada anak ASN dan cleaning service.
Santunan dana pendidikan ini diberikan kepada 18 anak-anak, terdiri dari 4 siswa pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K), 7 siswa pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 7 siswa pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD).
Pemberian bantuan ini juga melalui proses seleksi secara transparan dengan mempertimbangkan kriteria yang telah ditetapkan, yakni ASN dengan pangkat golongan II.
“Mudah-mudahan santunan tersebut bisa bermanfaat, dan membantu kebutuhan pendidikan putra putri,” kata Darmawati singkat.
Tak berhenti disitu, suasana semakin meriah dengan pelaksanaan lomba Tarian Togal. Maksud dilaksanakannya perlombaan ini sebagai sarana memperkokoh tali silaturahmi antar anggota dan pengurus DWP Malut, serta sebagai peran aktif serta anggota DWP dalam mengembangkan kapasitas organisasi DWP, yang selaras dengan program kerja yang ada pada bidang Pendidikan, Ekonomi, dan Sosial Budaya.
Tari Togal merupakan budaya kebesaran daerah sekaligus identitas Suku Makeang asal Halmahera Selatan. Tarian tradisional masyarakat Bacan Halmahera Selatan ini menjadi tari pergaulan yang dibawakan muda-mudi setempat dalam acara-acara tertentu.
Sebagai informasi, mengutip dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan kata ‘togal’ berarti tarik. Pengertian ini didasarkan pada penemuan alat musik biola (fiyol) yang dimainkan dengan cara ditarik atau digesek. Sementara itu, pengertian lain menyebut nama togal merupakan gabungan kata ‘toga’ yang berarti jubah dan ‘gala’ yang berati pesta besar.
“Mengangkat tema Peran Strategis Dharma Wanita Persatuan dalam Pendidikan Anak Bangsa untuk Indonesia Emas 2045, Darmawati Samsuddin katakan DWP berperan strategis dalam membentuk karakter anak-anak bangsa melalui keteladanan, kasih sayang, dan nilai-nilai moral yang ditanamkan dari keluarga. “DWP harus hadir sebagai ‘guru kehidupan’ yang mengajarkan bukan hanya ilmu” pungkasnya.
Lanjut, Ketua DWP Provinsi Malut tersebut ungkapkan bahwa lomba Tarian Togal sebagai wujud bentuk pelestarian budaya daerah yang sarat makna kebersamaan dan semangat kerja kolektif persembahan dari DWP.
“Jaya dan sukses selalu DWP Provinsi Malut” tandasnya.
Dihadapan jajaran pengurus DWP, Darmawati sampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dewan Juri Lomba Tarian Togal yang telah meluangkan waktu dan perhatian untuk memberikan penilaian secara objektif.
Jadikan lomba ini bukan sekadar ajang mencari juara, tetapi sebagai ruang untuk mempererat kebersamaan dan menumbuhkan semangat cinta budaya daerah, pungkasnya dengan khidmat.
Lomba Tari Togal di ikuti 27 UP Dharma Wanita Provinsi Maluku Utara yakni Dinas P3A, Dinas Kearsipan, Sekretariat Daerah, Inspekorat, Disnaker, Dinas ESDM, Dinas Kehutanan, Disperindag, Balitbangda, Dinas PUPR, Bapeda, BPKAD, Dinas PMD, Sekretariat Dewan, Disperkim, PTSP, Dikbud, Bapenda, Pariwisata, Kesehatan, Dispora, Dinas Perhubungan, Disdukcapil, DKP, Dispertan dan BPBD.
Ibu-ibu DWP dengan anggun memakai kebaya kuning sebagai lambang kebesaran kesultanan sekaligus kewibawaan dan harga diri seorang perempuan. Mereka juga mengenakan selendang sebagai simbol kekuatan perempuan dalam menjalankan tugas sehari-hari. (*/ian)










