DLH Malut dan DLH Tikep Dinilai Belum Mampu Tangani Masalah Sampah di Sofifi

SOFIFI-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Maluku Utara dan DLH Tidore Kepulauan (Tikep) dinilai belum mampu tangani masalah sampah yang ada di Sofifi. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Maluku Utara (Malut) H. Sarbin Sehe dalam rapat bersama penanganan sampah di Sofifi yang digelar di lantai IV Kantor Gubernur, Rabu (24/]9).

” Untuk apa negara menghadirkan dua kepala dinas yang namanya Dinas Lingkungan Hidup Provinsi dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tidore Kepulauan tapi ternyata belum mampu mengatasi sampah,” pungkas Wagub.

Diketahui rapat yang melibatkan beberapa stekholder terkait itu membahas kebersihan secara umum di Sofifi, khususnya  masalah sampah yang ada  di area Pelabuhan Speed, Pelabuhan Feri dan Pasar Galala.

Wagub Sarbin Sehe saat memimpin rapat tersebut mengatakan, bahwa sampah di Sofifi  menjadi masalah krusial, Karenanya tata kelola sampah di Sofifi harus diperhatikan.

“Mari bangun ekosistem kesadaran individu dan kolektivitas aktivitas kita untuk menempatkan sampah di tempat yang sebenarnya, karena hal ini bagus bagi masa depan kita nantinya,” ujar Wagub.

Wagub berharap yang hadir dalam rapat tersebut memiliki kepentingan yang sama yaitu bagaimana melihat sampah baik secara langsung maupun tidak langsung serta membangun kesadaran bagaimana menempatkan sampah pada tempatnya sehingga tidak ada lagi yang membuang sampah sembarangan.

“Pintu masuk Pelabuhan Speed masih banyak sampah berserakan, padahal Pelabuhan Speed adalah cerminan wajah Kota Sofifi, untuk itu masalah sampah harus diperhatikan,” tegas Wagub.

Dalam rapat tersebut wagub juga mengajak yang punya kepentingan secara langsung yaitu yang beraktivitas di ruang publik agar membangun ekosistem kesadaran individu dan kesadaran kolektivitas secara umum agar bisa menghargai sampah.

“Menjadi tantangan bagi kita di Maluku Utara yaitu sampah belum mampu kita kelola menjadi nilai ekonomi. Kita baru mampu yaitu sampah kita singkirkan dari ruangan publik ke ruangan khusus agar tidak mengganggu ekosistem lingkungan kita,” tukas Wagub.

Wagub kemudian mengajak Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku Utara dan Kota Tidore Kepulauan untuk membangun kolaborasi, kerjasama semua pihak dalam mengatasi masalah sampah di Sofifi. (Ian)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed