Halmahera Utara, Viva Yoga Mauladi, Wakil Menteri Transmigrasi RI, melakukan kunjungan kerja berbagai proyek pendukung dan pengembangan kawasan transmigrasi di berbagai Kabupaten dan Kota di Maluku Utara.
Didampingi Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Transmigrasi, Direktur Pengembangan Produk Unggulan Transmigrasi, Direktur Fasilitasi Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi, Sekprov Maluku Utara, Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Utara, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Halmahera Utara, Jajaran Forkopimda, dan Jajaran Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, Wamentrans meresmikan Bendungan Beringin Agung di Desa Toliwang, Kecamatan Kao Barat, Rabu (16/7).
Tepat pukul 13.30 WIT Wamentrans beserta rombongan tiba di tempat acara, langsung disambut hangat oleh Bupati Halmahera Utara, Piet Hein Babua dan Wakil Bupati Kasman Hi Ahmad, beserta Jajaran Forkopimda, lengkap dengan Jajaran Pemerintahan, dengan pengalungan syal dan disambut oleh tarian selamat datang. Terlihat Wamen beserta Ibu menikmati suasana hangat tersebut di tengah terik sinar matahari.
Wamen Viva Yoga dalam membuka sambutannya, menekankan bahwa Kementerian Transmigrasi dibangun atas dasar tiga amanat, yaitu mempererat rasa kebangsaan melalui integrasi nasional, percampuran adat budaya untuk menumbuhkan rasa kebangsaan, mengentaskan kemiskinan melalui program reforma agraria serta membantu mewujudkan kedaulatan pangan.
Untuk itu, Wamen mendorong kawasan transmigrasi wajib memberi kontribusi dalam hal ketahanan pangan di daerahnya, terutama produksi Pajale (padi jagung kedelai).
Diharapkan percepatan program intensifikasi dan ekstensifikasi dari Pemerintah Pusat di bidang pertanian, dapat mendorong signifikansi jumlah produksi pertanian kedepan.
Sementara Bupati Halmahera Utara, Piet Hein Babua secara singkat dalam sambutannya menyebutkan transmigrasi di Halmahera Utara dimulai sejak tahun 1982 dan sampai saat ini total sudah 17.524 KK atau 57.592 jiwa.
Piet mengapresiasi daerah transmigrasi memberikan perkembangan positif bagi pembangunan Halmahera Utara khususnya dalam hal pangan.
Lanjut di sela-sela sambutannya, Viva Yoga mengungkapkan saat ini Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Pertanian sedang membangun peternakan sapi seluas 10.000Ha di NTT dengan mendatangkan investor dari Brazil.
“Maka dalam hal mewujudkan pusat ekonomi baru di berbagai pelosok tanah air, perlu terobosan baru, sehingga Kementrans dan Kementan terus bersinergi”
“Brazil ini unik, jumlah sapi dan jumlah warganya lebih banyak dibanding jumlah sapinya” kelakar Wamen.
Ada perubahan paradigma dalam hal transmigrasi, yaitu tidak hanya membangun daerah tetapi juga harus menaikkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat transmigrasi, kata Viva Yoga menambahkan.
Wamen juga mengapresiasi MOU antara Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Morotai dalam hal menumbuhkan ekonomi baru, melalui pemenuhan komoditas telur bebek dan ikan di kedua wilayah.
Terakhir sebelum menutup sambutannya, Viva Yoga berharap bendungan Beringin Agung ini dapat mendukung dan memajukan wilayah transmigrasi, terutama di Halmahera Utara dan lebih luas lagi di Maluku Utara.
“Peran bendungan memiliki posisi vital mendukung kehidupan dan kesejahteraan masyarakat di Maluku Utara, terutama untuk sektor pertanian di Toliwang” tutup Wamentrans yang juga politisi PAN tersebut.
Acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Wakil Menteri Transmigrasi sebagi tanda diresmikannya Bendungan Beringin Agung yang memiliki debit air 140Ha tersebut.
Di Maluku Utara sendiri terdapat 4 kawasan transmigrasi prioritas nasional dan 4 kawasan transmigrasi prioritas bidang. Delapan kawasan transmigrasi tersebut tersebar di berbagai kabupaten termasuk di Halmahera Selatan.
Wamen juga menyempatkan meninjau langsung prosesi tanam padi perdana oleh para petani.
Acara dipungkasi dengan sesi foto bersama. (*/ian)