MegaSofifi.Com,- Staf Ahli (Sahli) Gubernur Maluku Utara Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Nurlaila Muhammad, Mewakili Pj. Gubernur Maluku Utara menghadiri sekaligus membuka Rapat Kerja (Raker) dan Mapping isu strategis sektir transportasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan Badan Kebijakan Transportasi, di Bella Hotel Ternate, Kamis (6/6).
Pj. Gubernur dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sahli, menyampaikan tuntutan masyarakat akan pelayanan transportasi yang aman dan berkeselamatan menjadi sorotan utama yang kerap diperbincangkan di media sosial maupun ruang diskusi lainnya. Oleh sebab itu, peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan pengguna jasa dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas perhubungan, baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Infrastruktur.
“Setelah mempelajari kerangka acuan kegiatan hari ini, saya sependapat bahwa Kota Ternate merupakan salah satu kota yang tingkat mobilitas transportasi yang sangat padat dibandingkan dengan kota lainnya. Ternate menjadi tujuan untuk memasarkan hasil pertanian dan hasil alam lainnya yang berasal dari wilayah sekitar, serta pasar untuk segala kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Lanjutnya, berbicara tentang bagaimana membangun konektivitas transportasi yang ideal di Maluku Utara, kita perlu melihat perkembangan wilayah terlebih dahulu, dimana alur pergerakan penduduk baik yang datang dari luar Maluku Utara maupun yang berada di wilayah Maluku Utara.
Tingginya penggunaan moda transportasi baik, Laut, Darat maupun Udara saat ini sepertinya membutuhkan kajian-kajian secara komprehensif lagi sehingga dapat mendukung kelancaran penggunaan transportasi.
“Saya percaya bahwa para narasumber akan memberi banyak masukan dan solusi bagi kita untuk lebih mudah dalam melakukan pemetaan jalur transportasi berdasarkan kriteria wilayah yang aman dan selamat,” katanya.
Raker yang mengangkat tema Peningkatan Konektivitas Transportasi yang Berkeselamatan di Provinsi Maluku Utara, Pj. Gubernur melalui staf ahli, sangat menaruh harapan besar, pada para pesreta Raker dengan stakeholders transportasi ini agar kita semua dimana dalam penyusunan rekomendasi dan evaluasi kebijakan sektor transportasi tahun 2024 di Maluku Utara dapat berjalan sesuai Peraturan Presiden Nomor 23 tahun 2022 dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2023.
“Saya juga mengharapkan kepada Dinas Perhubungan Provinsi maupun Kabupaten/Kota dan tentunya kepada semua stakeholder transportasi yang hadir dalam Raker ini harus dapat melahirkan sebuah rekomendasi berkelanjutan untuk keselamatan transportasi masyarakat di Wilayah Maluku Utara,” ucapnya.
Sementara itu, keynote speech dan pembukaan yang disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhungunan, Robby Kurniawan, mengungkapkan bahwa sektor transportasi memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan suatu wilayah yaitu, untuk membuka akses dan mendukung pergerakan orang dan kegiatan distribusi barang. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dan terletak pada posisi strategis di antara dua Benua dan dua Samudera, sehingga diperlukan reorientasi kebijakan yang lebih mengarah pada pengembangan potensi sumber daya maritim nasional
“Kondisi geografis Indonesia yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari laut, menyebabkan perlunya penguatan sarana dan prasarana moda transportasi darat, laut, dan udara. Selain itu, perencanaan kebijakan untuk pengembangan konektivitas juga disusun dengan memerhatikan aspirasi dan kebutuhan pemerintah daerah. Sehingga pemerintah daerah dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas distribusi barang, perpindahan masyarakat antar wilayah, dan meningkatkan daya saing nasional,” jelasnya.
Sebagai pusat aktifitas ekonomi perdagangan di Maluku Utara, Kota Ternate menjadi tujuan tempat untuk memasarkan hasil- hasil pertanian dan hasil alam lainnya yang berasal dari wilayah sekitar serta pasar untuk segala kebutuhan masyarakat, baik dalam lingkup Kota Ternate maupun Provinsi Maluku Utara. Selain itu, Kota Ternate juga memiliki potensi wisata bahari dan wisata alam purbakala yang dapat dikembangkan. Sektor transportasi yang lancar dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan berpengaruh terhadap investasi di Maluku Utara. Dibutuhkan arah strategi untuk penyediaan dan pengembangan sektor transportasi bagi masyarakat kepulauan yang aman, lancar, nyaman, dan berwawasan lingkungan, serta membangun kekuatan armada transportasi yang berkeselamatan
Untuk itulah menurutnya, kegiatan Mapping Isu Strategis ini dilaksanakan sebagai langkah awal melakukan koordinasi dan harmonisasi antar lembaga untuk pendorong dalam peningkatan konektivitas transportasi yang berkeselamatan di Maluku Utara. Dengan adanya dukungan pemerintah, pelaku industri, dan partisipasi masyarakat, diharapkan dapat meningkatkan konektivitas transportasi yang berkeselamatan di Maluku Utara dengan memahami sejauh mana dukungan transportasi terhadap kelancaran perpindahan orang dan barang, mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam proses distribusi barang dan mencari solusi yang tepat, serta menganalisis efektivitas penggunaan transportasi dalam distribusi logistik.(ian)