MegaSofifi.Com,- Semoga para kakek dan nenek dapat menikmati hari tuanya dengan penuh rasa senang, bahagia serta memberikan sumbangsih dalam mengisi pembangunan daerah Maluku Utara yang kita cintai ini. Hal itu disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Malut, Sri Hartanti Hatari, saat membacakan sambutan PJ Gubernur Maluku Utara pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-28, di Panti Himo-Himo Ternate Malut, (30/5).
Menurutnya, HLUN yang diperingati pada setiap tahun, karena nilai hakikatnya sangat penting, untuk menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat orang tua Lansia. Hal mana tercermin dalam membangun sistem kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Bangsa Indonesia selalu menekankan dan merujuk pada keteladanan para pendahulu, sesepuh dan orang-orang tua yang memiliki nilai spiritualitas dan moralitas tinggi serta bersandar pada nilai-nilai luhur keagamaan, norma, sosial dan budaya,” katanya.
Seperti diketahui bahwa, pada fase menjadi lanjut usia kualitas hidup pada hampir semua aspek mengalami penurunan. Kemampuan fisik mulai menurun yang akibatnya produktifitas juga ikut menurun. Karakteristik lanjut usia yang demikian akan memiliki implikasi sosial dan ekonomi dan berpengaruh terhadap kehidupan sosial kemasyarakatan dan keluarga. Olehnya itu, perhatian pemerintah terhadap Lansia juga sangat besar, berbagai program telah dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial para Lansia. Namun saya mengakui jumlah yang dilayani masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah Lansia yang ada saat ini.
“Semua pihak harus berperan aktif dalam menciptakan kondisi pada Lansia dalam suasana aman dan nyaman yang terlepas dari segala gangguan dan tekanan, sehingga tercipta perasaan senang, gembira, bahagia, sehat serta bermartabat dalam kehidupan bermasyarakat,” ungkapnya.
Sebagai penanggungjawab pembangunan kesejahteraan sosial di daerah ini, Saya merasakan betapa pentingnya peran para Lansia dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Hal ini terbukti ketika perubahan sosial demikian deras menerpa negeri ini dan melemahnya nilai-nilai kesetiakawanan sosial, Saya melihat para lanjut usia dapat berperan sebagai tokoh yang dapat berfungsi sebagai pemelihara dan penjaga nilai, norma , adat dan budaya sosial.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Malut, Irwan Setiawan, dalam sambutannya menjelaskan bahwa HLUN yang diperingati setiap tanggal 29 Mei, merupakan hari dimana Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memberikan penghargaan atas semangat jiwa raga serta peran penting para Lansia dalam kiprahnya mempertahankan kemerdekan RI dan mengisi pembangunan serta memajukan bangsa. Hal ini diinisiasi oleh Dr. KRT. Wardiman Widyodiningrat yang memimpin sidang BPUPKI pada 29 Mei 1945, sebagai anggota paling sepuh. Beliau mencetuskan gagasan perlunya dasar filosofi NKRI. Selanjutnya, kehadiran negara untuk Lansia masa kini ditandai dengan terbitnya Perpres 88 tahun 2001 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan, dimana pemerintah memberikan perhatian khusus bagi Lansia sejahtera, mandiri dan bermartabat.
“Kami juga mengajak semua pihak untuk bersinergi dan bangkitkan semangat terbaik bagi masyarakat khususnya Lansia. Pada hakikatnya kita semua akan menua, namun harapan kami tetap sehat jiwa dan raga agar senantiasa bisa memberikan kontribusi demi kemajuan daerah, bangsa dan negara ini,” ujarnya.
Untuk diketahui, HLUN ke-28 yang mengusung tema “Lansia Terawat Indonesia Bermartabat” yang diperingati Dinsos Malut itu terlihat berlangsung sangat meriah, pasalnya Lansia yang berjumlah 60 orang di Panti Himo-Himo turut ambil bagian dengan cara pembacaan puisi dan tarian adat serta pemberian sejumlah bahan Sembako.
Hadir dalam acara itu, perwakilan TP PKK Malut, Kepala Panti Himo-Himo berserta staf, ustad Saleh Sakolah dan sejumlah tamu undangan lainnya. (ian).