MegaSofifi.Com,- Wakili Plt. Gubernur, Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Malut, Sri Hatari, menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada acara penyampaian Berita Resmi Statistik (BRS) Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I, Keadaan Ketenagakerjaan dan Indeks Ketimpangan Gender tahun 2023 provinsi Maluku Utara pada Bulan Mei Tahun 2024, di lantai II ruang Dodola kantor BPS Malut, Senin (6/5).
Hal ini penting terhadap perkembangan bagi pemerintah Malut, karena dengan melalui rilis berita oleh BPS terhadap beberapa indikator menjadi salah satu dasar acuan dari sebuah kebijakan.
Dirinya menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di Malut dari sisi permintaan didorong oleh pertumbuhan masif ekspor luar negeri, sejalan dengan terus meningkatnya produksi komoditas hilir nikel, serta pertumbuhan investasi yang masuk. Sementara pada sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi Malut ditopang oleh tingginya pertumbuhan dari sektor pertambangan dan industri pengolahan, dengan tingginya realisasi produksi nikel yang dihilirisasi, serta dari administrasi pemerintahan yang memengaruhi peningkatan mobilitas dan proyek pembangunan di Malut.
Selain indikator pertumbuhan ekonomi, keadaan ketenagakerjaan menjadi suatu yang sangat penting dalam melihat perkembangan sektor lapangan kerja. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau produk serta jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri maupun masyarakat.
“Pada indikator indeks ketimpangan gender juga menjadi perhatian serius, sebab hal ini merupakan persoalan dalam memberikan jaminan kesetaraan terutama peran antara laki-laki dan perempuan pada semua aspek kehidupan masyarakat,” ungkapnya.
Dirinya berharap, penyampaian indikator pertumbuhan ekonomi, keadaan ketenagakerjaan dan indeks ketimpangan Gender berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat di Maluku Utara.
Sementara itu, Kepala BPS Malut, Aidil Adha, dalam pemaparannya menjelaskan bahwa terkait dengan pertumbuhan ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam catatan peristiwa triwulan I tahun 2024, dengan kondisi perekonomian; (1). Investasi di Malut masih terus berjalan pada triwulan I tahun 2024 dengan nilai realisasi PMA sebesar 1.025,40 juta dolar dan PMDN sebesar 1.774.30 miliar rupiah, (2). Kinerja perdagangan luar negeri meliputi; (a). Nilai ekspor Malut kontraksi 9,89 persen (y-on-y), (b). Volume ekspor Malut naik 11,01 persen (y-on-y). (3). Aktivitas produksi meliputi; (a). Penjualan listrik naik sebesar 21,87 persen, (b). Transportasi naik seiring dengan meningkatnya jumlah angkutan barang dan penumpang, (c). Volume ekspor produk olahan nikel mampu tumbuh sebesar 30,78 persen.
Meskipun ditengah lambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditi produk utama ekspor, perekonomian Malut tumbuh 11,88 persen.
Seluruh lapangan usaha tumbuh positif. Lapangan usaha dengan kontribusi besar, seperti Perdagangan, administrasi pemerintahan, Pertambangan dan industri pengolahan tumbuh impresif, sedangkan Pertanian tetap tumbuh meski relatif rendah. Terdapat tiga (3) lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah pengadaan listrik dan gas, perdagangan dan administrasi pemerintahan.
Untuk pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha terdiri dari; (a). Peningkatan aktivitas industri pengolahan yang didorong oleh peningkatan produksi ferronickel sebesar 20,47 persen, nickel matte 128,06 persen, MHP 92,25 persen, serta munculnya produk baru yaitu, nikel sulphate dan cobalt sulphate dengan nilai mencapai Rp1,8 triliun, (b). Peningkatan aktivitas pertambangan dan penggalian utamanya didorong oleh produksi biji nikel sebagai bahan baku utama pembuatan produk ferronikel, MHP, nikel matte, maupun nikel sulphate dan cobalt sulphate sebesar 38,04 persen, (c). Meningkatnya produksi hasil kehutanan.
Untuk pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha adalah pertambangan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,38 persen.
Sementara itu distribusi dan pertumbuhan PDRB menurut pengeluaran meliputi; (a). Komponen dengan pertumbuhan tertinggi yaitu, konsumsi LNRT. Pertumbuhan komponen ini disebabkan peningkatan aktivitas Parpol selama Pilpres dan Pileg serta aktivitas lembaga keagamaan di bulan ramadhan, (b). Komponen pengeluaran yang berkontribusi besar dalam pembentukan PDRB seperti, PMTB tumbuh impresif, ekspor barang/jasa serta konsumsi rumah tangga tumbuh moderat.
Pertumbuhan PDRB Malut menurut pengeluaran; (a). Pertumbuhan impor barang modal HS 84 dan HS 85 masing-masing tumbuh sebesar 3,3 persen dan 79,6 persen, (b). Realisasi penanaman modal PMA dan PMDN mengalami peningkatan sebesar 8,69 persen dan 51,51 persen, (c). Peningkatan aktivitas ekspor didorong oleh peningkatan produksi ferronikel sebesar 20,47 persen, nikel matte 128,06 persen, MHP 92,25 persen, serta nikel sulphate dan cobalt sulphate mebcapai Rp1,8 triliun. (d). Penjualan kendaraan bermotor roda 2 meningkat 30,82 persen dan pertumbuhan konsumsi makanan dan minuman pada bulan ramadhan.
Sumber pertumbuhan ekonomi menurut pengeluaran. Pada triwulan 1-2024 (y-on-y) ekspor barang dan jasa menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 8,55 persen.
Untuk keadaan ketenagakerjaan di Malut, dengan ringkasan fenomena ketenagakerjaan meliputi; (a). Administrasi pemerintahan-pelantikan KPPS sebanyak 29.344 orang anggota yang akan bertugas di 4.192 TPS, tersebar di 10 Kabupaten/Kota, (b). 415 pelamar dinyatakan lulus seleksi KPP dengan perjanjian kerja (PPPK) Jafung Guru, (c). Ribuan karyawan perusahaan tambang PT. NHM dirumahkan.
Terkait dengan struktur ketenagakerjaan dapat dijelaskan bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tertinggi mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 642,0 ribu orang dan menekan pengangguran terbuka menjadi 27,9 ribu orang.
Sementara itu, partisipasi angkatan kerja. Tingkat pertisipasi angkatan kerja naik sebesar 1.36 persen poin, terjadi peningkatan pada TPAK perempuan sebesar 4,03 persen poin. Salah satu penyebab utama adalah perekrutan anggota KPPS, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terjadi penurunan jumlah.
Penyerapan tenaga kerja menurut lapangan pekerjaan. Selama Februari 2023-Februari 2024, lapangan pekerjaan administrasi pemerintahan paling tertinggi dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 10,4 ribu orang, sementara untuk jam kerja penduduk bekerja. Sebagian besar penduduk bekerja yaitu, sekitar 423,1 ribu orang (66,06 persen) merupakan pekerja penuh, deng tingkat pendidikan penduduk bekerja. Sekitar 16,19 persen dari total penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma ke atas).
Untuk Indeks Ketimpangan Gender dijelaskan bahwa dimensi dan indikator pengukuran indeks ketimpangan gender menurut Kesehatan reproduksi meliputi; (a). Proporsi perempuan 15-49 tahun yang dalan 2 tahun terakhir melahirkan anak lahir hidup terakhir tidak di fasilitasi kesehatan (MTF), (b). Proprsi permpuan 15-49 yahun melahirkan anak lahir hidup pertama berusia 20 tahun (MHKPK20).
Pemberdayaan; (a). Presentase penduduk 25 tahun keatas dengan pendidikan minimal SMA, (b). Presentase anggota legislatif, juga Pasar tenaga kerja; (a). Tingkat partisipasi angkatan kerta (TPAK) Agustus 2023.
Indeks ketimpangan gender pada 2023 sebesar 0,519 persen. Perkembangan indeks ketimpangan gender dari tahun 2019-2023 antara laki-laki dan perempuan semakin berkurang. Namun masih terdapat disparitas capaian kesetaraan gender antar wilayah, (a). Peningkatan tertinggi di Kota Ternate sebesar 0,031 persen (tahun 2022: 0,375 persen dan tahun 2023: 0,406 persen), (b). Penurunan terdalam di Kabupaten Halmahera Timur sebesar 0,028 persen (tahun 2022: 0,625 persen dan tahun 2023: 0,597 persen). (Ian).