MegSofifi.Com,- Tingginya angka kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Indonesia membuat Pemerintah Provinsi Maluku Utara ikut mengambil peran dengan menggelar kegiatan Dialog Rumah Tangga Tangguh Cegah KDRT. Kegiatan tersebut dibuka Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DPPPA) Provinsi Maluku Utara Musrifah Alhadar di hotel Jati, Ternate, Sabtu, 17/06/2023.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Kabag TU Kanwil Kemenag Malut Drs. Ridwan Kharie, dan Metaprogress Indonesia Ratna Yuda.
Kadis P3A Musrifah Alhadar menyampaikan bahwa kegiatan ini menyasar target edukasi pada pasangan-pasangan yang sedang mempersiapkan pernikahan (pra nikah) untuk mencegah tindakan kekerasan yang akhirnya berujung perceraian. Rumah tangga tangguh diharapkan dapat melahirkan anak-anak yang berkualitas sebagai generasi penerus bangsa.
“Untuk itu, dibutuhkan kerjasama semua pihak agar mendukung program keluarga tangguh, dengan cara meningkatkan pendidikan, pengetahuan, dan mengubah pola pikir pasangan yang akan menikah tentang konsep keluarga harmonis,”ujar Musrifah
Isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) akhir-akhir ini kembali menjadi sorotan banyak masyarakat. Hal ini tentu menjadi sebuah aksi atau tindakan yang perlu diperhatikan oleh semua pihak.
Pemerintah menilai setiap warga negara berhak mendapatkan rasa aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan. Setiap warga negara, termasuk perempuan, harus mendapat perlindungan dari negara dan masyarakat agar terhindar dan terbebas dari kekerasan, penyiksaan, ataupun perlakuan yang merendahkan derajat dan martabat kemanusiaan.
Data Sistem Informasi Online (SIMFONI-PPA) di Maluku Utara pada tahun 2022 menunjukkan ada 396 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan dan sebanyak 215 kasus paling banyak terjadi di rumah tangga.
“Untuk mencegah terjadinya KDRT Perlu kita pahami bahwa konsep kesetaraan dalam keluarga merupakan kunci untuk menghentikan tindak KDRT,”jelasnya
Sementara untuk peserta, DP3A Malut mengundang berbagai stakeholder yang terdiri dari Polda Malut, BNNP Malut, perwakilan OPD terkait, Organisasi Perempuan, Mahasiswa, Siswa/i SMA, dan Media.(*/ian)