SOFIFI,Megasofifi.com– Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, (Mendikdasmen RI) Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, meresmikan secara langsung gedung Kantor Bahasa Maluku Utara, di Sofifi, Kamis (20/02/2025).
Mendikdasmen RI datang bersama rombongan yaitu Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) Hafidz Muksin, S.Sos., M.Si, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Dr. Ganjar Harimansyah, S.S., M.Hum, Staf Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Ibu Nurlaili Sholaika, Staf Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Ibu Stephanie Westiana, Ibu Erlin P. Kusumawati Serta Adc Mendikdasmen RI Toni Margianto.
Nurlela, Staf ahli Gubernur Malut, mewakili Pj. Gubernur Provinsi Maluku Utara dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI di Maluku Utara. Pemprov Maluku Utara mengapresiasi kepada Balai Bahasa Provinsi Maluku Utara atas dedikasi dan komitmennya dalam mendukung pengembangan kebahasaan dan kesastraan.
“Peresmian Balai Bahasa ini menjadi bukti nyata bahwa Pemerintah Daerah berkomitmen dalam menyediakan fasilitas dan mendorong kemajuan di bidang bahasa serta pendidikan,” ujarnya.
Menurutnya, Berbagai langkah telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Maluku Utara, namun tantangan masih ada, terutama dalam pemerataan akses pendidikan. Sebagai wilayah kepulauan, distribusi sumber daya pendidikan menghadapi kendala geografis yang perlu diatasi dengan solusi inovatif dan kerja sama dari berbagai pihak.
” Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas, untuk bersama-sama memajukan literasi dan kualitas pendidikan. Tanggung jawab ini adalah milik kita bersama, dan dengan sinergi yang kuat, kita dapat menciptakan generasi yang lebih unggul, berbudaya, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” tandas Nurlela.
Sementlara, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, dalam sambutannya mengatakan, Peresmian ini merupakan momen yang sangat penting, karena menjadi bagian dari komitmen kita dalam melestarikan bahasa daerah sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain itu, penguatan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional juga menjadi aspek fundamental dalam menjaga identitas dan persatuan bangsa. Keberagaman bahasa daerah tidak hanya memperkaya khazanah budaya, tetapi juga menjadi bagian dari kekuatan nasional dalam memperkuat jati diri bangsa di tengah globalisasi.
” Saya berharap pertemuan ini dapat menjadi momentum untuk membangkitkan semangat kita semua dalam berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara, khususnya dalam bidang kebahasaan. Bahasa memiliki peran strategis dalam membangun peradaban, meningkatkan daya saing, serta memperkuat karakter bangsa. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama menjaga, mengembangkan, dan memajukan bahasa Indonesia serta bahasa daerah sebagai aset bangsa,” tandasnya.
Mereka juga berkomitmen untuk memperkuat posisi bahasa Indonesia di tingkat global agar dapat menjadi bahasa internasional. Beberapa tahun yang lalu, bahasa Indonesia telah resmi digunakan dalam sidang UNESCO, yang menandai langkah awal menuju pengakuan lebih luas di dunia. Oleh karena itu, kita semua harus mahir, bangga, dan berperan aktif dalam mengembangkan serta mempromosikan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang dapat digunakan dalam forum internasional.
Sedangkan Dr Ganjar Harimansyah, S.S , Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra menyampaikan, sebanyak 11 bahasa di Maluku Utara telah dinyatakan punah. Kondisi ini menjadi tantangan besar dalam menjaga keberagaman bahasa daerah sebagai bagian dari warisan budaya. Oleh karena itu, kehadiran Balai Bahasa Provinsi Maluku Utara bukan sekadar sebuah fasilitas, tetapi juga sebuah amanah untuk memberikan layanan kepada masyarakat dalam upaya pelestarian, pengembangan, dan revitalisasi bahasa daerah yang terancam punah.
“Balai Bahasa ini didesain dengan konsep yang mengutamakan pelayanan kepada masyarakat, di mana hampir 70% dari bangunan ini diperuntukkan bagi kegiatan layanan kebahasaan dan kesastraan bagi masyarakat, guru, serta komunitas pemerhati bahasa. Sementara itu, 30% sisanya dialokasikan untuk kebutuhan administratif. Dengan komposisi ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas ini secara maksimal sebagai pusat kegiatan literasi, penelitian, serta pembelajaran bahasa,” pungkasnya.
Pembangunan dan pengoperasian Balai Bahasa ini merupakan bukti nyata dari komitmen pemerintah dalam upaya pengembangan dan pelestarian bahasa. Ini adalah langkah maju dalam melindungi kekayaan bahasa daerah yang semakin tergerus oleh zaman. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan fasilitas ini dengan sebaik mungkin, agar bahasa dan sastra daerah tetap lestari dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Diketahui, Rombongan kementrian juga sempat mengunjungi SDN 02 Guraping untuk meninjau proses pembelajaran dan pemanfaatan buku bacaan pendukung literasi, juga menyambangi SLB Centra PKLK Negeri Sofifi untuk meninjau proses pembelajaran, kemudian melaksanakan peresmian dan pemotongan pita di Kantor Balai Bahasa Provinsi Maluku Utara serta melihat pameran dan kegiatan kebahasaan dan kesastraan.
Kegiatan juga dilanjutkan dengan Dialog Program Prioritas dengan pembahasan Pendidikan Bermutu Untuk Semua Melalui Pembangunan Kebahasaan dan Kesastraan. (Ian)