MegaSofifi.Com,- Kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran hak asasi manusia, pelanggaran norma sosial dan kemanusiaan. Perempuan sampai dengan sekarang masih sering mengalami berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi dalam lingkup sosial dan budaya, baik yang terjadi di lingkungan rumah tangga muapun di luar rumah tangga. Demikian sambutan Gubernur Maluku Utara yang dibacakan Asisten II Setda provinsi Maluku Utara, Sri Haryati Hatari saat membuka kegiatan Dialog Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan Di Kampus Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate, Rabu,16/11/22.
Dalam sambutannya, Gubernur melalui Asisten II mengatakan kasus kekerasan terhadap perempuan yang di publikasi media bak sebuah piramid yang kecil puncaknya tetapi besar dibagian dasarnya. Kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk perbuatan yang bertentangan dengan sendi sendi kemanusian.
”Itulah sebabnya perbuatan kekerasan terhadap perempuan merupakan sebuah perbuatan yang melanggar HAM sehingga dibutuhkan suatu instrumen hukum nasional yang kuat untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia secepatnya”, kata Gubernur.
Lanjut Asisten II, fenomena kekerasan seksual yang terjadi di dalam ranah pendidikan khususnya jenjang perguruan tinggi sangat meresahkan beberapa tahun terakhir, Kekerasan seksual yang terjadi merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia, juga merampas hak perempuan untuk bebas dari perlakuan diskriminatif yang mana seharusnya perempuan mendapatkan hak untuk dilindungi.
“Sudah sepantasnya perguruan tinggi menjadi tempat yang aman, kondusif, dan nyaman bagi mahasiswa. Apalagi, kasus kekerasan seksual di kampus pun semakin pelik jika dikaitkan dengan adanya relasi kuasa yang tidak seimbang antara pelaku dan korban, seperti dosen dengan mahasiswa”, Tambah Gubernur.
Gubernur menaruh harapan besar PPPA provinsi Maluku Utara untuk menjadikan Perguruan Tinggi sebagai tempat membumikan, memerdekakan, membangun peradaban dan mendorong kemajuan demi meraih Indonesia maju yang dicita-citakan dapat terwujud.(*/Ajir)