MegaSofifi.com,- Manajemen literasi digital regional Maluku dan Papua kembali menggelar Talkshow makin cakap digital yang dirangkaikan bersama dengan gelaran bertajuk Malam Apresiasi Masyarakat Maluku Utara buat Sang Kiayi, Gubernur Sejuta Umat. Kali ini, acara yang bakal dilaksanakan di Land Mark Ternate menghadirkan sejumlah artis asal Ambon, seperti Fresly Jininuluw, Choky Umasangadji, Konten kreator papan atas ada Saya Khoko, Rahman Tete Ko, Pricilia Kharie serta grup band yang lagi hits di Maluku Utara Dumtruck band pada hari sabtu malam di Land Mark, Ternate.
Project Asst Literasi Digital Malut Safira Denita Royani dalam relis yang diterima media ini mengatakan, sesuai temaya, Malam Apresiasi Masyarakat Maluku Utara buat Sang Kiayi, Gubernur Sejuta Umat, maka sejumlah kepala daerah bupati/wali kota dan matan-mantan kepala daerah diera kepimpinan Gubernur KH. Abdul Gani Kasuba serta sejumlah tokoh-tokoh bakal ikut hadir meramaikan kegiatan tersebut.“Tidak hanya itu, ada sejumlah kegiatan lainnya, seperti launching Sabua Kebangsaan dan Pencanangan Gerakan Maluku Utara Makin Cakap Digital”, Kata Safitri.

Catatan digital kepemimpinan seorang Abdul Gani Kasuba sebagai Gubernur Maluku Utara belakangan ini menjadi perhatian nasional karena capaian prestasi dan jejak kepemimpinannya bagi masyarakat di negeri asal rempah-rempah.
Sosok sang pemimpin kharismatik yang mengawali karir politik sebagai anggota DPR RI periode 2004-2007, Wakil Gubernur Maluku Utara periode 2008-2013 dan kemudian terpilih sebagai Gubernur Maluku Utara periode 2014-2018 hingga dipercayakan oleh masyarakat pada periode kedua selaku Gubernur Maluku Utara masa bhakti 2019-2024.
Lanjut Safitri, AGK sapaan akrab bagi gubernur dua periode ini dikenal sebagai pribadi yang religius. Dalam urusan keagamaan dengan berbagai aktivitas keseharian beliau sejak sebelum menjabat Gubernur selalu mengutamakan urusan dakwah dan syiar Islam.
“AGK juga dikenal sebagai pemimpin yang bersahaja dan penuh kesederhanaan. Bahkan, dalam praktek kepemimpinannya, sang kiyai dalam menyikapi suatu persolan lebih mengedepankan pendekatan kekeluargaan dan persaudaraan ketimbang otoritas kekuasaan politik yang cenderung “memaksa”, Tutur Safitri.

Sebagai orang tua dalam sebuah miniatur keluarga, dalam memimpin daerah yang berbasis pada ajaran dan pandangan doktrinal agama sangatlah begitu melekat kuat pada setiap sanubari masyarakat ketika mengenang siapa sosok seorang Kiyai yang memimpin Maluku Utara selama lebih dari satu dekade. Hal inilah yang seolah melegitimasi peran sang Kiyai sebagai gubernur sejuta ummat.
AGK lebih dikenal sebagai seorang tokoh agama yang sangat matang dalam menggeluti dan menapaki dinamika dan problematika kehidupan serta urusan kekuasaan. Sang kiayi juga sangatlah akrab bagi kalangan milenial karena pembawaan dan kesahajaan yang jauh dari kesan menggurui atau mendikte, sehingga interaksi terjalin begitu mencair bagi setiap kalangan termasuk pula bagi kalangan kaum milenial.
Suasana kebatinan dan komunikasi yang berlangsung akan nampak terjadi mengalir tanpa sekat usia atau status sebagai sang Kiayi pada sebagaimana pada umumnya. Sesekali canda tawa terjadi secara alamiah meskipun dalam momentum sambutan resmi sebagai seorang kepala daerah di kalangan masyarakat luas sehingga realitas dan metode komunikasi tersebut lebih disukai dan tentunya lebih efektif untuk menyatukan hati masyarakat.

Sebagai seorang manusia biasa, sang kiyai tentunya dipandang dengan perspektif yang berbeda bagi setiap warga Maluku Utara atas kinerja dan prestasi yang ditorehkannya selama menjabat baik sebagai Wakil Gubernur hingga Gubernur untuk masa bhakti dua periode. Berbagai masalah secara silih berganti turut mewarnai rutinitas pekerjaan dan pelayanan publik tentunya. Meskipun demikian, segala upaya dan kerja keras sang Kiyai dilakukan sepenuh hati bagi kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Maluku Utara tentunya.
Berbagai prestasi ditorehkan bagi masyarakat dan negeri Moloku Kie Raha. Beberapa di antaranya dari deretan keberhasilan tersebut adalah kesuksesan dalam penyelenggaraan event internasional seperti Sail Morotai tahun 2012 silam ketika menjabat sebagai Wakil Gubernur Maluku Utara ketika itu hingga Sail Tidore 2022 lalu.
Selain itu, berbagai capaian prestasi yang diraih melalui berbagai penghargaan atas keberhasilan pembangunan daerah juga menjadi bukti kepiawaian sang Kiyai dalam memimpin selama periode kepemimpinannya. Sukses sebagai tuan rumah penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Nasional XXVI tahun 2021 yang digelar di Sofifi Provinsi Maluku Utara.
Peran sang kiyai dalam dunia literasi digital juga tak kalah aktifnya dengan literasi keagamaan dalam menyampaikan pesan-pesan langit lewat jalur dakwah dihadapan ummat. Literasi digital yang mengkampanyekan empat pilar diantaranya adalah kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan juga keamanan digital ikut memberi dampak bagi masyarakat Maluku Utara ditengah kemajuan teknologi dan transformasi digital saat ini.
Komitmen dan keberpihakan sang Kiyai untuk memikirkan masa depan generasi muda sangatlah jelas. Tak hanya melalui program dan regulasi kebijakan bidang pendidikan dan kepemudaan, melainkan terjun langsung untuk ikut serta ke sekolah-sekolah dalam mengkampanyekan empat pilar literasi digital yang dilaksanakan oleh Regional Project Director Literasi Digital Maluku dan Papua untuk sebuah penyelenggaraan kampanye makin cakap digital di tahun 2022 – 2023.
Kini jelang masa akhir kepemimpinannya pada beberapa bulan mendatang di penghujung tahun 2023 nanti, Sang Kiyai, Gubernur sejuta ummat telah menunjukan kepada kita semua atas segala upaya dan kerja keras yang membuahkan manfaat bagi masyarakat Maluku Utara, mampuh menjadikan negeri Maluku Utara sebagai provinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia dan juga dunia, yaitu tumbuh sebesar 22, 94% pada tahun 2022 lalu. Dari sisi produksi, lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 77, 27%.(*/ian)