Wapres RI Minta Tiga Hal Ini Harus Dilakukan Pendamping Desa di Malut

MegaSofifi.Com,- Setidaknya ada Tiga  hal yang harus dilakukan terkait penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstream di Maluku Utara. Demikian disampaikan Wakil proesiden republic Indonesia Prof. DR. KH Ma’aruf Amin pada kegiatan penguatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa menuju Indonesia bebas stunting dan kemiskinan ekstrem di Gamalama Ballroom, Hotel Sahid Bela Ternate, Jumat pagi (12/05/2023).

Tiga hal yang dimaksud wakil presiden adalah meminta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, bersama Pemprov Maluku Utara dan pemerintah kabupaten/kota melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas para pendamping desa, utamanya terkait pemahaman upaya penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Kemudian, meminta agar pendamping desa agar memperkuat jalinan kolaborasi dengan kader Posyandu, Tim Penggerak PKK, Penyuluh KB, Bidan Desa, Kader Sanitasi, Kader Pembangunan Manusia, Karang Taruna, Petugas Puskesmas, dan sukarelawan lain yang bergerak di desa-desa, termasuk di Maluku Utara.

Wapres Prof. DR. KH Ma’aruf Amin pada kegiatan penguatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa menuju Indonesia bebas stunting dan kemiskinan ekstrem.(foto:adm)

Dan Ketiga, para pendamping desa agar membantu kepala desa dan aparatur dalam menguatkan konvergensi program di kantong-kantong kemiskinan, khususnya wilayah konsentrasi keluarga miskin ekstrem.

Selain itu, perlu aksi-aksi nyata menyasar keluarga berisiko stunting, seperti untuk meningkatkan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, juga akses air minum dan sanitasi.

“Saya minta Pemprov Maluku Utara, pemerintah kabupaten/kota, dan pemerintah desa mengembangkan program yang dapat mengoptimalkan potensi lokal, tidak semata mengandalkan program pemerintah pusat saja,” jelasnya.

Diakhir sambutan Wapres mengatakan, dalam rangka memajukan ekonomi desa, pendamping desa agar melakukan pemetaan potensi komoditas unggulan lokal bersama komunitas desa, dilanjutkan dengan asistensi atas perencanaan bisnis komoditas desa, serta menghubungkannya dengan offtaker dan jaringan pemasaran.

“Optimalkan modal sosial yang berkembang di desa-desa, khususnya di Maluku Utara sebagai fondasi pembentukan BUMDesa. Dan Saya mendengar sejumlah BUMDesa di Maluku Utara telah tumbuh berkembang dengan berbagai sektor usaha. Terus lanjutkan upaya yang bersifat inovatif dan kreatif dalam mengoptimalkan peluang ekonomi,” ujarnya.(*/ian)