TERNATE,Megasofifi.com –Pj. Gubernur Maluku Utara Drs. Syamsuddin Abdulkadir,M.Si, yang didampingi Kapolda Malut Midi Siswoko beserta Wakapolda Malut Stephen M Napiun, mengikuti Rapat Koordinasi sinergi Pusat dan Daerah secara virtual dari Jakarta dalam rangka ketahanan pangan pada Senin (13/01/25) bertempat di Aula Kieraha Mapolda Maluku Utara, Ternate.
Rakor ini fokus membahas kesiapan Program Penanaman Jagung serentak seluas 1 juta hektar di lahan perkebunan dan lahan lainnya untuk mendukung swasembada pangan tahun 2025 di seluruh Polda kewilayahan.
Rakor secara virtual yang dibuka oleh Menteri Pertanian Amran Andi Sulaiman dan dipimpin oleh Irwasum Polri Irjen Dedi Prasetyo, ini membahas berbagai aspek teknis dan strategis, termasuk kesediaan lahan, distribusi benih, serta pengawasan pelaksanaan penanaman di daerah.
Dari pusat secara virtual turut hadir dari Kemendagri, Kementrian Pertanian, Kemendes, Perum Bulog serta Mitra terkait, serta diikuti oleh jajaran Polda se-Indonesia. Dari Mapolda Malut turut hadir Kadis Pertanian Dr. Asrul Gailea, Kepala Bulog, Mitra terkait serta jajaran fungsional Polda Malut.
Rakor ini bertujuan untuk membahas kesiapan pelaksanaan program penanaman jagung serentak yang direncanakan berlangsung di seluruh Indonesia. Selain itu, Rakor tersebut merupakan bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan Nasional melalui sinergi antara Polri dan Kementerian Pertanian.
Gugus Tugas Polri menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh program ini termasuk dalam pengamanan dan fasilitasi logistik.
“Polri berkomitmen untuk membantu mewujudkan ketahanan pangan melalui program ini, dengan memastikan pelaksanaan penanaman berjalan lancar dan tepat sasaran,”ujarnya.
Sementara Sekjen Kementan juga menyampaikan bahwa program penanaman jagung serentak ini merupakan langkah penting untuk mencapai swasembada pangan tahun 2025.
“Penanaman jagung 1 juta hektar ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan nasional, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan petani,” ungkapnya.
Selanjutnya dalam Rakor tersebut, Polri juga melaunching aplikasi berbasis digital yang dirancang khusus untuk mendukung program Gugus Tugas Polri dalam sektor ketahanan pangan.
Aplikasi ini dikembangkan sebagai platform digital untuk mempermudah koordinasi, pemantauan, dan pelaporan program ketahanan pangan termasuk pengelolaan data lahan, distribusi benih, hingga evaluasi hasil panen.
Selain itu, aplikasi ini diharapkan dapat menjembatani antara Polri, Petani dan Pemerintah dalam mendukung berbagai program pertanian, seperti penanaman jagung serentak di seluruh Indonesia.
Dengan peluncuran aplikasi ini, Polri optimis bahwa sinergi antara teknologi, pemerintah, dan masyarakat dapat semakin mempercepat tercapainya swasembada pangan tahun 2025.(*/ian)