Wakili Pj. Gubernur, Asisten III: Pemprov Malut Terus Dorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat

Megasofifi.com– Dalam rangka memperkuat sinergitas dan kolaborasi demi meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Maluku Utara (Malut), maka pemerintah daerah terus berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Hal itu disampaikan Asisten III Gubernur bidang Administrasi Umum, Asrul Gailea, saat menyampaikan sambutan Pj. Gubernur pada acara Coffee Morning dan Bea Cukai Award 2024, di ballroom Royal Resto, Rabu (11/9).

Komitmen Pemerintah Daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, salah satu langkah strategis yang telah dan terus kita upayakan adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Morotai.

KEK Morotai hingga kini merupakan salah satu kunci dalam upaya meningkatkan daya saing daerah kita di kancah nasional dan internasional, serta menjadi magnet bagi investasi di industri pariwisata dan sektor perikanan.

“KEK Morotai diharapkan tidak hanya akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, tetapi juga meningkatkan nilai tambah produk perikanan dan mendongkrak sektor pariwisata. Olehnya itu, kita harus terus memperkuat infrastruktur, memperbaiki layanan, dan memastikan bahwa setiap langkah pembangunan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Lanjutnya, dengan fasilitas fiskal dan non fiskal yang diberikan oleh Kementerian Keuangan serta didukung dengan keindahan alamnya, Morotai menjadi area yang sangat potensial bagi pengembangan bisnis untuk memanfaatkan potensi pasar Indonesia bagian Timur.

Mentum pelaksanaan Coffe morning ini merupakan sebuah langkah objektif dalam membangun koordinasi dan komitmen bersama untuk terus menyamakan persepsi pemerintah secara umum serta tugas dan fungsi dari Bea Cukai Ternate secara khusus.

Pada bulan Juli 2024 yanh lalu, telah diresmikan Kapal Semarak 01 Malut yang telah memberikan pelayanan impor. Kapal ini bukan sekadar alat transportasi atau logistik, tetapi simbol dari upaya kita untuk menghubungkan potensi-potensi besar di wilayah Malut. Kita juga berharap, dengan keberadaan kapal ini dapat meningkatkan jalur konektivitas antar pulau semakin meningkat, sehingga distribusi barang dan jasa lebih lancar. Hal ini juga akan semakin memperkuat integrasi ekonomi antar wilayah serta membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat dan mendorong pertumbuhan sektor perdagangan di Malut.

“Saya mengajak semua pihak untuk turut serta mendukung agenda kegiatan pemerintahan yang telah dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik. Tentu saja, tak kalah pentingnya adalah dukungan kita terhadap Bea Cukai Ternate dalam mencapai target penerimaan, pelayanan dan pengawasan,” pintahnya.

Kami menyadari bahwa pencapaian tugas Bea Cukai sangat vital bagi keberlanjutan pembangunan di Maluku Utara. Kami, Pemerintah Provinsi Maluku Utara, berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan Bea Cukai dalam menjaga kestabilan perekonomian dan memastikan bahwa semua proses berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sementara itu, kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Ternate, Jaka Riyadi, dalam sambutannya menyampaikan acara ini diselenggarakan sebagai ajang silaturahmi dan apresiasi bagi mitra Bea Cukai, serta bagian dari upaya dalam menghidupi optimesme dan menjawab tantangan yang ada di wilayah Maluku Utara (Malut).

“Acara ini diharapkan menjadi plat form untuk bersinergi dan kolaborasi antara Bea Cukai Ternate dengan pengguna jasa dan mitra kerja. Dengan sinergi dan kolaborasi ini, agar dapat  menjalankan sisa tahun 2024 ini dengan penuh optimisme dalam upaya tujuan organisasi,” katanya.

Disampaikan bahwa dari sisi penerimaan, alhamdulillah Bea Cukai Ternate berhasil mencapai realisasi penerimaan yang melebihi target yang ditetapkan pusat, contohnya pada tahun 2023 realisasi penerimaan target sebesar Rp333 miliar atau 228,89 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp150,1 miliar.

Kemudian neraca perdagangan mencatatkan nilai surplus sebesar 7,03 miliar U$D dengan nilai ekspor sebesar 10,2 miliar U$D diatas nilai impor sebesar 3 miliar U$D, sedangkan tingkat pertumbuhan ekonomi Malut tumbuh sebesar 20,49  persen (ctc) menjadikan yang tertinggi ditingkat nasional dimana tingkat nasional ditetapkan sebesar 5,05 persen (ctc).

Selain itu Bea Cukai juga mengawal kebijakan pemerintah  seperti Proyek Strategis Nasinal (PSN) di Malut misalnya, Industri Weda By (Halteng) dan kawasan industri di Pulau Obi (Halsel). Ada juga pengawalan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kegiatan Monev di Morotai, dan tentunya kami juga mendorong serta memberikan asistensi bagi para UMKM dan pelaku usaha agar dapat memasarkan produknya di pasar internasional seperti yang terjadi pada awal Maret 2024 kami memberikan dukungan atas ekspor perdana komoditi wood pellet oleh PT. Mangole Timber Produser.

Lanjutnya, secara keseluruhan devisa ekspor non tambang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Tercatat pada tahun 2023 devisa ekspor non tambang sebesar 4,8 juta U$D atau tumbuh sebesar 78,52 perse dari tahun 2022 yang hanya  2,7 juta U$D. Bahkan di tahun ini, sampai dengan bulan Agustus 2024 devisa ekspor non tambang mencapai 6,94 juta U$D.

Disektor perikanan, sejak akhir 2023 selain komoditi perikanan khusus dari Morotai ada juga melalui pelabuhan perikanan Tobelo menggunakan pelayaran sebanyak 7 sarana tambahan pengangkut, dan Agustus 2024 devisa ekspor perikanan Morotai sebesar 3,7 juta U$D dengan volume tonase (Kg) sebesar 483 ton, mengalami kenaikan jika dibandingkan pada priode yang sama pada 2023  dengan devisa sebesar 2 juta U$D dengan volume tonase 248 ton. Selain pertambangan dan perikanan, kami juga mendorong investasi dibidang lainnya (UMKM).

Dirinya juga mengatakan, tingkat pertumbuhan ekonomi di semester I mesekipun saat ini Malut tertinggi ke dua sebesar 10,76 persen angka ini dibawah Papua Barat, namun masih di atas nasional sebesar 5,07 persen. Meski tingkat pertumbuhan tinggi, tidak membuat daya beli masyarakat menjadi kuat, ini terlihat pada konsumsi masyarakat Malut pada kuartal pertama masih rendah 4,12 persen dibawah tingkat konsumsi rumah tangga nasional sebesar 4,91 persen.

“Di Malut harga-harga sangat tinggi jika dibandingkan dengan Pulau Jawa. Salah satu penyebab adalah biaya logistik yang terlalu tinggi, olehnya itu untuk mendukung arus logistik maka  Bea Cukai Ternate mengimpor Kapal dari Tiongkok oleh PT. Semarak Perkasa Lestari atau Kapal Semarak 01 yang saat ini telah berbendera Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, tahun 2023 pihaknya juga telah melakukan penindakan berupa barang ilegal (rokok ilegal dan minuman keras ilegal) serta 6 kali penindakan barang Narkotika atas kerja sama instansi Kementarian/Lembaga terkait.

Acara coffee morning dan Bea Cukai award tahun 2024 dengan tema ‘Bersama bersinergi membangun negeri’, dirangkaikan dengan pemberian sejumlah penghargaan kepada:
(1). Kategori penghargaan instansi pemerintah (KPKNL Ternate, Bank Indonesia Perwakilan Maluku Utara, BNNP, Kejari Ternate, Polda Malut, Lanal Ternate dan Korem 152/Baabullah).

(2). Kategori penghargaan pengguna jasa (PT. Huafei Nickel Cobalt, PT. Halmahera Persada Lygend, HUA Indonesia Agensi dan PT. Sinar Mulia Logistic).

(3). Kategori penghargaan Mitra kerja dengan sinergi terbaik (PT. Halmahera Jaya Feronikel, UD Akkir Lobster, PT. Wanatiara Persada dan Harta Samudra.

Hadir dalam acara itu, Asisten III Gubernur bidang Administrasi Umum, Kepala Kantor Bea Cukai Ternate, perwakilan dari unsur Forkopimda Malut, perwakilan dari instansi Kementerian/Lembaga dan Pemda serta perusahaan penerima penghargaan juga tamu undangan lainnya. (*/ian)