Wakili Gubernur, Sahli Keuekbang Buka Lokakarya Pengelolaan SDA Tujuan Konservasi di Provinsi Malut

Megasofifi.com,-  Mewakili Gubernur Maluku Utara, Staf ahli (Sahli) Bidang Keuangan, Ekonomi dan Pembangunan (Keuekbang), Ir. Mulyadi Wowor, menghadiri dan membuka secara resmi acara Lokakarya Tata Kelola dan Implementasi Pengelolaan Sumber Daya Alam dalam Mewujudkan Tujuan Konservasi, Kamis pagi (05/10/23) bertempat di Emerald Hotel Ternate.

Gubernur dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bidang Keuekbang, mengatakan bahwa, dalam upaya menjaga keberlangsungan hidup burung endemik di Indonesia, pemerintah mengikuti dengan seksama bagaimana Perhimpunan Burung Liar Indonesia melakukan penguatan di setiap bagian dalam kelembagaan agar pengawasan burung di Indonesia terus terlaksana dengan melakukan langkah-langkah obyektif di lapangan.

Lebih lanjut Staf Ahli mengatakan, lokakarya ini merupakan implementasi dari program kerja burung indonesia untuk memperoleh masukan melalui penguatan Sumber Daya Manusia dalam menjaga Sumber Daya Alam yang tersedia.

“Dengan hadirnya Para Narasumber yang berkompeten ini, saya yakin akan mampu memberikan solusi konstruktif dalam menjaga ekosistem burung khususnya di Maluku Utara,”ujar Staf Ahli mengutip Gubernur.

Foto bersama usai kegiatan (foto:adm)

Pada kesempatan itu, Gubernur berharap kepada semua instansi terkait khususnya pada Dinas Kehutanan dan Dinas Pertanian, Balitbangda serta para stakeholder, pemerhati burung dan sumber daya genetik agar dapat ikut serta menjaga ekosistem burung di Maluku Utara dengan tidak mengganggu alam yang dihuni oleh burung-burung yang dilindungi di Maluku Utara.

Pemerintah sangat berharap peran serta para stakeholder untuk menjaga pelestarian dan konservasi SDA di Maluku Utara dengan dibentuknya Komisi Daerah Sumber Genetik Provinsi Maluku Utara pada tahun 2017 dengan harapan agar dapat melaksanakan tugas dan membangun kolaborasi guna menjaga, melestarikan dan memanfaatkan SDG di Malut berdasarkan aturan yang berlaku.

Disamping itu, lokakarya ini harus memberikan dampak positif terhadap semua unit kerja yang bertanggung jawab terhadap pengawasan burung di Maluku utara.

Mengakhiri sambutannya, atas nama pemerintah, Staf Ahli berpesan kepada Perhimpunan Burung Liar Indonesia khususnya di Malut agar mengawasi setiap kejadian di lapangan jika terjadi penangkapan burung endemik kita dengan memastikan status hukum bagi pemburu burung yang ingin memusnahkan burung yang dilindungi dan mengambil langkah tegas bersama pihak yang berkompeten. “Semoga kegiatan ini dapat memperkuat peran ketua dan anggota perhimpunan burung liar Indonesia Malut terkait tugas dan fungsi yang diberikan,”Demikian ujar Staf Ahli mengakhiri sambutan Gubernur.

Sementara itu Direktur Eksekutif Burung Indonesia Dian Agista dalam sambutannya mengatakan Burung Indonesia merupakan organisasi yang didirikan pada tahun 2002 telah berperan aktif dalam aksi pelestarian keanekaragaman hayati di tingkat nasional dan lokal.

Di Malut, Burung Indonesia mendukung kerja-kerja kolaborasi para pihak dalam mengatasi perdagangan dan perburuan burung paruh Bangkok, penguatan kapasitas dan konservasi berbasis masyarakat serta membangun kesadaran publik.

Menurutnya, Ada 3 pilar konservasi yang harus berjalan harmonis yaitu pelestarian, perlindungan, dan pemanfaatan berkelanjutan. Konservasi tidak boleh berbenturan dengan pembangunan,tapi mesti menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan.

Dikatakan, sesuai Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2023 tentang Pengarusutamaan pelestarian keanekaragaman hayati dalam pembangunan, Pemerintah Indonesia telah memberikan arahan kepada Kementrian/Lembaga dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kita untuk berkoordinasi dan mensinergikan aturan, program, serta penganggaran pembangunan dalam rangka pengarusutamaan pelestarian keanekaragaman hayati.

“Malut yang kaya akan keanekaragaman hayati ini tengah giat membangun, mari kita padu serasikan pembangunan ekonomi dengan konservasi biodev untuk Maluku Utara yang lebih baik lagi,” ujar Direktur mengakhiri sambutannya.

Turut hadir dalam acara itu, Koordinator BI Kepulauan Maluku Benny Aladin,Forest dan Clima je Specialist BI Prof.Dr. Silfi Iriyani, Dosen Universitas Halmahera Jacob Kailola, Dosen Unkhair M.H. Marasabesy, UPT Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Para peserta provinsi/kabupaten/kota Tikep,Halut dan Halteng serta Para stakeholder terkait.(ian)