TP2GD Malut Bahas Usulan 34 Tokoh Pendidikan Universitas Khairun foto:

MegaSofifi.com,- Menghargai jasa tokoh pejuang yang terlibat dalam memperjuangkan pemekaran provinsi Maluku Utara, sebanyak 34 pejuang dan pendiri Perguruan Tinggi Universitas Khairun Ternate diusulkan secara kelembagaan oleh Universitas Khairun Ternate untuk diberikan gelar sebagai Pahlawan lokal di bidang Pendidikan. Demikian disampaikan Ketua Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Maluku Utara Prof. DR. Husen Alting saat memimpin Forum Group Discussion (FGD) pembahasan dokumen usulan Calon Pejuang dan Pendiri Pendidikan Tinggi Maluku Utara di ruang pertemuan Kampus Unkhair Gambesi, Ternate.(02/08).

Ketua TP2GD Provinsi Malut Prof. DR. Husen Alting mengatakan Pemerintah provinsi Maluku Utara melalui TP2GD menerima dokumen usulan 34 tokoh pejuang dan pendiri Perguruan Tinggi Maluku Utara. dokumen yang diterima diawali dengan melakukan FGD pembahasan terhadap peran dari para tokoh kemudian nantinya tanda gelar apa yang akan diberikan.

“nanti kita akan membahas apa saja peran dari para tokoh yang diusulkan lalu gelar tanda jasa apa yang akan diberikan oleh Pemerintah provinsi terhadap nilai perjuangan yang telah dilakukan oleh para tokoh”, Kata Prof Husen.

foto bersama TP2GD provinsi Maluku Utara dengan Rektor Universitas Khairun Ternate pada kegiatan FGD (foto: TP2GD)

Dari FGD tersebut, TP2GD kemudian menindaklanjuti dokumen usulan dengan membagi tim kerja kepada anggota untuk melakukan pengkajian terhadap 34 nama tokoh yang diusulkan.

Sementara, Rektor Universitas Khairun Ternate, Dr. Ridha Ajam mengatakan ada beberapa pertimbangan yang diambil oleh pihak Universitas Khairun Ternate sehingga mengusulkan 34 nama untuk mendapat pengakuan gelar Pahlawan Lokal di Bidang pendidikan oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

Lanjut DR.Ridha, ketika sekitar tahun 1952-1953 partai politik (parpol) memulai perjuangan untuk memekarkan Provinsi Maluku Utara tidak mendapat respon dari Pemerintah pusat. Kemudian, Parpol dan masyarakat kembali memperjuangkan hal yang sama namun ditolak dengan argument Malut tidak memiliki SDM yang cukup.

Oleh karena itu, sejumlah pejuang beralih haluan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Universitas Khairun Ternate pada tahun 1964 melalui Yayasan Babullah yang salah satunya untuk menjawab argument Pemerintah pusat tersebut.

Ia berharap, TP2GD tidak saja membahas tentang usulan tokoh pahlawan nasional namun juga mempahlawankan pejuang lokal yang telah berjuang dengan baik sehingga menjadi pembelajaran bagi generasi kita kedepan.

Sesuai dengan dokumen usulan, Para pejuang dan pendiri Unkhiar Ternate adalah orang orang yang saat itu memiliki jabatan di pemerintahan dan sejumlah lainnya masih duduk dalam bangku kuliah di sejumlah Perguruan Tinggi saat itu. (*/Ajir)