MegaSofifi.Com,- Sarasehan bertajuk “Eco-Edu Sustainambe Tourism” yang akan menghadirkan para pembicara dari berbagai kalangan seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno, CEO Widi Coastal Nazlatan Ukhra Kasuba, Peneliti Ali Walaace & Konservasi Paul Spencer Sochaczewski, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif provinsi Maluku Utara Tahmid Wahab, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Maluku Utara Abdullah Assagaf dan Akademisi Unkhair M. Djanib Achmad bakal di gelar pada hari Rabu tanggal 09/07 bertempat di hotel Sahid Bella,Ternate.
CEO Widi Coastal Nazlatan Ukhra Kasuba mengatakan, kepulauan Widi merupakan salah satu gigisan kepulauan yang terletak di Kabupaten Halmahera Selatan atau sebelah Tenggara Pulau Halmahera yang merupakan sekumpulan gugusan pulau yang berjumlah sekitar 100 pulau kecil tanpa penghuni kecuali hanya satu pulau yang dihuni yaitu Pulau Daga Kecil dengan jumlah 15 kepala keluarga. Meskipun demikian, kepulauan Widi memiliki potensi alam pantai atau pesisir yang sangat memukau sehingga tak mengherankan jika ada yang menyamakannya dengan Maladewa atau Maldives atau Raja Ampat di Papua.
“Dengan poteninya yang dimiliki tersebut maka tidak mengherankan jika kepulauan Widi menjadi daya tarik bagi kunjungan wisatawan untuk sekedar diving, snorkeling, dan lain sebagainya sembari menikmati keindahan bawah laut dengan kondisi terumbu karangnya uang mempesona dan menjadi rumah bagi berbagai biota laut termasuk ikan-ikan yang berlimpah”, Kata Nazla.
Lanjut Nazla, pada tahun 2017 silam diselenggarakan Widi International Fishing Tournament (WIFT) dan seolah mengulang kesuksesan WIFT 2017 silam, pemerintah provinsi Maluku Utara kini menggelar Widi Coastal Festival (WCF) yang bertujuan untuk mengembangkan potensi pariwisata berbasis edukasi dan lingkungan secara berkelanjutan (eco edu sustainable tourism).
“Dimasa depan kepulauan Widi diharapkan menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara termasuk pula wisatawan lokal yang berkunjung ke tempat ini dengan berbagai motivasi yang melatarinya. Ada yang sekedar mengisi waktu senggang ditengah kesibukan rutinitas, kajian dan riset ataupun minat khusus lainnya (special interest)”, Tambah Nazla.
Diketahui, daerah provinsi Maluku Utara memiliki keunikan tersendiri yang tentu tak sama dengan Bali ataupun daerah lainnya dalam urusan destinasi. Hal demikian membuat Maluku Utara menjadi spesial yang melatari motif kunjungan para wisatawan mancanegara khususnya, diantaranya adalah kekayaan kenekaragaman hayati (biodiversity) yang menjadi alasan tersendiri yang mampuh mendorong minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke provinsi yang kaya akan sejarah dan keanekaragaman sumber daya alamnya tersebut.
Dalam kaitannya dengan Widi Coastal Festival (WCF) maka hal tersebut merupakan peluang guna meningkatkan nilai tambah dan perluasan rantai nilai (value chain), proses produksi serta distribusi dari pengelolaan aset dan akses potensi sumber daya alam (SDA), geografis, wilayah dan sumber daya manusia melalui penciptaan kegiatan ekonomi yang terintegrasi dan sinergis dalam sistem zonasi pertumbuhan ekonomi daerah.
Di lain segi juga ikut mendorong terwujudnya peningkatan efisiensi dan efektifitas produksi dan pemasaran serta interaksi pasar lokal, nasional dan global dalam rangka penguatan daya saing. Dan, tak kalah pentingnya lagi adalah ikut mendorong penguatan sistem inovasi dari sisi produksi, proses dan pemasaran untuk penguatan daya saing serta sinergis dengan prinsip ekonomi berkelanjutan berbasis kearifan lokal, budaya dan lingkungan ekologis.
Sarasehan, Lalunching Widi coastal dan expo ekonomi kreatif dilaksanakan secara bersamaan sebagai salah satu solusi kreatif dan sebuah upaya untuk menjawab tantangan tersebut.(*/Ian)