MegaSoffi.com,- Untuk mencapai gagasan kesejahteraan, Ada benang merah antara proyek perubahan Kapita dengan visi pemerintah daerah Kota Tidore Kepulauan. Oleh karena itu, Ia berkomitmen akan terus mendukung dan akan mempromosikan proyek perubahan yang digagas Sekretaris Provinsi Maluku Utara. Demikian disampaikan Walikota Kota Tidore Kepulauan, Capt. Ali Ibrahim saat membuka Forum Group Discussion (FGD) Kolaborasi Antar pemerintahan Tiga Daerah melalui Kapita di ruang rapat Walikota Tidore,Kamis,27/10.
Menurut Capt. Ali, misi kesejahteraan yang digagas oleh Drs. Samsudin Abdul Kadir melalui konsep Kapita sangat baik apalagi telah memilih Tikep sebagai salah satu lokus kegiatan Proyek Perubahan. Ia sangat mengaproseiasi langkah siswa PKN I tersebut dan berharap seluruh peserta dapat memberikan masukan dan memboboti apa yang digagas oleh project leader.
“Berharap seluruh peserta dapat memberikan masukan dan memboboti apa yang digagas oleh project leader”, Kata Walikota tikep.
Lanjut Walikota Tikep, sebagai pegawai negeri, PIM satu atau PKN I adalah sebuah rahmat karena tidak ada lagi pendidikan tertinggi selain PKN I. Ia juga meminta kepada seluruh peserta baik provinsi maupun kota jika diberikan kesempatan untuk mengkikuti pendidikan PKN agar diikuti.
“jadi pak Sekda memberikan dorongan kepada kita untuk ikut karena itu saya bangga dengan putra terbaik seperti sekprov Malut”, kata Capt. Ali.
Sementara, Sekretaris Kota Tidore Kepulauan, Ismail Dukomalamo ikut mengapresiasi konsep Kapita yang dipresentasikan oleh project Leader samsudin Abdul Kadir.
menurut Sekot Tikep, sebelumnya Tiga pemerintahan yakni Kota Ternate, Kota Tidore dan Kabupaten Halmahera Barat pernah membangun kolaborassi pemerintahan dengan nama Segitiga Emas namun berjalan ditempat karena tidak ada keterlibatan Pemerintah provinsi Maluku Utara maka dengan hadirnya Kapita yang digagas Sekprov Malut diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat tiga daerah yang juga merupakan lokus dari konsep Kapita.
Namun demikian, ia juga mengatakan bahwa walaupun segitiga emas dalam konsep pemerintahan berjalan di tempat tetapi dampak dari rencana Segitiga Emas berjalan di kelompok masyarakat seperti hasil pertanian dari Halmahera Barat hingga kini dijual di kota Tidore.
Oleh karena itu, melalui FGD ini, ia berharap pula agar pimpinan instansi terkait dapat menyajikan data seperti data Perikanan, Pertanian dan Pariwisata di Kota Tidore Kepulauan karena masih ada beberapa data dukungan yang belum terpublikasi dengan jelas.(*/Amat)