Megasofifi.com- Gubernur Maluku Utara, KH.Abdul Gani Kasuba, Lc menghadiri sekaligus memberikan sambutan dalam acara pengukuhan DPW HEBITREN Provinsi Maluku Utara, bertempat di Pesantren Harisul Khairaat Ome, Sabtu (23/9/23)
Gubernur dalam sambutanya menyampaikan, bahwa Maluku Utara merupakan provinsi yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Berdasarkan data dari BPS tahun 2022, jumlah penduduk muslim di Maluku Utara ada sebanyak 943.002 penduduk atau sekitar 76 persen penduduk Maluku Utara.
Dirinyanya ungkapkan, jumlah pesantren di Maluku Utara tidak kurang dari 40 pesantren yang tersebar di 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota. Hal yang menarik adalah range luas lahan pesantren di Maluku Utara berkisar ½ sampai dengan 7 hektar per pesantren
“Tentu saja hal ini merupakan sumber daya yang seharusnya bisa dimanfaatkan secara produktif untuk paling tidak mencukupi kebutuhan internal pesantren,”jelas AGK
Mantan Wakil Gubernur itu menjelaskan, jika dilihat rata-rata produktivitas per hektar pertanian di Provinsi Maluku Utara berkisar kurang dari 4 ton Gabah Kering Panen untuk komoditas padi, 6 ton untuk komoditas bawang merah, 20 ton untuk komoditas tomat, 7 ton untuk komoditas cabai keriting dan 5 ton untuk komoditas cabai rawit. Secara umum, angka ini di bawah rata-rata produktivitas nasional.

Di sisi lain, kebutuhan pangan masyarakat Maluku Utara cukup tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya terutama didorong oleh permintaan dari kawasan tambang di Halmahera Tengah. Hal ini bisa kita lihat dari data pasokan komoditas yang masuk ke Maluku Utara,”terang Gubernur
Berdasarkan data dari balai karantina pertanian tahun 2022, pasokan beras yang masuk ke Maluku Utara dalam setahun mencapai 14.380 ton, bawang merah sebanyak 1.147 ton, tomat sebanyak 732 ton dan aneka cabai sekitar 454 ton.
Menurut Gubernur, berdasarkan data BPS, realisasi panen padi sepanjang Januari−September 2022 sebesar 6.133 hektare, atau mengalami penurunan sekitar 1.083 hektare (15,01%) dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang mencapai 7.215 hektare. sedangkan, total luas panen padi pada 2022 diperkirakan hanya sebesar 6.408 hektare menurun sekitar 1.374 hektare (17,65%) dibandingkan luas panen padi pada 2021 sebesar 7.782 hektare.
Lebih lanjut ia katakana, Jika kondisi ini tidak kita perbaiki, maka Provinsi Maluku Utara yang kita cintai ini terancam terdampak krisis pangan yang mulai tampak di sejumlah daerah bahkan di negara-negara lain.
Salah satu solusi ketahanan pangan yang bisa kita andalkan saat ini tampaknya ada di pesantren. “Saya melihat perkembangan yang progresif pada pesantren-pesantren di Maluku Utara yang memiliki inisiatif untuk bergerak merintis usaha pertanian di lahannya,”ucapnya.
Dapat kita saksikan hari ini beberapa pesantren berkumpul untuk membuat komitmen kerja sama usaha yang produktif di bawah naungan HEBITREN.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas dukungannya terhadap pembentukan HEBITREN di Maluku Utara, Semoga sinergi dan kolaborasi yang erat dapat terus terjalin untuk mencapai ketahanan pangan di Maluku Utara,”tutupny
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan bantuan kepada pondok pasantren penerima program sosial Bank Indonesia, yang di berikan oleh Deputi Gubernur senior Bank Indonesia kepada Pondok pasantren Harisul Khairaat Ome Tidore berupa sarana prasarana area komersial, Pondok pasantren Ali Bin Abu Thalib beruapa irigasi tetes dan kamdang dalam rangka integrated ecofarming, serta Pondok pasantren Al izzah berupa irigasi tetes dan kolam dalam rangka integrated ecofarming.
Turut hadir dalam acara pengukuhan, Deputi Gubernur senior Bank Indonesia, Ketua HEBITREN Pusat, Kepala Bank Indonesia Cabang Malut, Ketua HEBITREN Provinsi Malut beserta badan pengurus, serta undangan lainya. (*/ian)