Megasofifi.com-Duta besar (Dubes ) Inggris untuk Indonesia dan Timor – Leste, Dominic Jermey, berkunjung di Desa Dodinga, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Sabtu (05/10).
Dubes Dominic dan isteri yang juga datang bersama cicit dari Alfred Russel Wallace , William (Bill) Wallace, dan cendekiawan terkemuka Dr. George Beccaloni yang mewakili Wallace Memorial Fund (WMF), didampingi Pj. Gubernur Maluku Utara, Samsuddin A. Kadir dan isteri. Mereka disambut dengan tarian adat daerah dan mengikuti prosesi penyambutan oleh warga Dodinga.
Diketahui, Kedatangan H.E. Dominic Jermey, dalam rangka merayakan HUT ke-25 Provinsi Maluku Utara dan memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia serta meresmikan prasasti A.R. Wallace di Desa Dodinga, Kabupaten Halmahera Barat.
Menurut sejarah, Alfred Russel Wallace pernah tinggal di Dodinga, Maluku Utara. Wallace adalah seorang naturalis, penjelajah, geografer, antropolog, biologiwan, dan ilustrator berkebangsaan Inggris.Ia pencetus teori evolusi yang hidup dalam kurun waktu 1823-1913. Ia 14 tahun sebelum era Victoria 1837, tepatnya 8 Januari 1823 di Llanbodac—sebuah Desa di kawasan Monmoutshire, Inggris yang kini bagian wilayah Wales.
Kepada media, Dominic mengatakan, bahwa merupakan satu kehormatan bisa berada di Desa Dodinga, Maluku Utara, yang kaya akan keindahan alam dan nilai sejarah.
” kunjungan ini menandai perayaan atas peneliti ilmiah Alfred Russel Wallace yang telah mengubah pemahaman kita tentang alam,” ujarnya.
Menurutnya, penemuan Russel Wallace tentang teori seleksi alam di Desa Dodinga, merupakan warisan yang terus menginspirasi komunitas ilmiah dan sebagai upaya kita bersama untuk mengatasi lingungan saat ini.
Dubes mengatakan, Inggris bangga bisa bermitra dengan Indonesia dalam mengatasi berbagai isu utama seperti ketahanan iklim, konservasi keanekaragaman hayati dan transisi energi bersih. ” Kami bekerjasama untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan kekuatan sains, penelitian dan teknologi untuk mengatasi krisis iklim dan alam,” tukasnya.
Ia yakin, seiring 75 tahun hubungan diplomatik Inggris – Indonesia, maka dapat memperkuat kemitraan lebih jauh dan bekerjasama untuk mewujudkan kesejahteraan, melestarikan lingkungan dan menciptakan planet yang layak huni bagi generasi mendatang.
Sementara, Pj. Gubernur Maluku Utara, Samsuddin A. Kadir mengaku menyambut gembira akan hal itu, karena dapat memperkuat hubungan antara Inggris – Indonesia yang sudah terjalin selama 75 tahun melalui hubungan diplomatik formal.
” kami mengumumkan secara resmi, bahwa kita akan melaksanakan perlindungan dan pelestarian Ovu Raja yang berada di Maluku Utara yang keberadaanya sudah semakin punah yang ditemukan oleh Russel Wallace,” imbuhnya.
Gubernur mengatakan, spesies – spesies yang hampir punah akan dijaga dan dilindungi karena keberadaanya hanya ada di wilayah Timur Indonesia.
Usai berkunjung di Desa Dodinga, Pj Gubernur bersama Dubes dan rombongan kemudian mengunjungi Hutan Mangrof Sofifi dan Kantor Balai Taman Nasional Aketajawe-Lolobata di Sofifi.(ian)