Masuk Daerah Rawan Bencana, BPBD Malut Gelar FGD PB

MegaSofifi.Com,- Provinsi Maluku Utara memiliki karakteristik yang unik dengan berbagai potensi baik yang ada di laut maupun di daratan, namun disisi lain Propinsi Maluku Utara juga termasuk daerah yang rawan terhadap bencana karena Daerah ini memiliki 13 jenis bencana yang ada di Indonesia. Demikian disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku Utara Feby Alting saat membacakan sambutan Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara pada pembukaan kegiatan Forum Grup Discussion (FGD) Kajian Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana di Lokasi Resiko Bencana bertempat di hotel Sahid Ternate, Rabu, 18/01/23.

Sekprov dalam sambutannya melalui Kalak BPBD mengatakan Kegiatan yang diinisasi Direktorat Pengembangan Strategi PB Kedeputian Bidang Sistem dan Strategi merupakan langkah yang baik, karena hal ini menunjukkan perhatian pemerintah pusat terhadap kondisi daerah Maluku Utara yang termasuk daerah rawan bencana.

Sekprov mengatakan
Dengan mengulas informasi tentang sejumlah kejadian bencana, antara lain diketahui bahwa kematian lebih disebabkan terkena reruntuhan bangunan, terhimpit dalam kepanikan, terinjak-injak, atau terperangkap di satu tempat, pengetahuan seperti ini bisa jadi bahan untuk mendirikan bangunan yang akrab dengan gempa maka banyak korban yang bisa diselamatkan, kerugian materi bisa diminimalisir sampai satu titik.

“Kalau dulu kita melakukan penangan bencana nanti ketika terjadi bencana tetapi sekarang kita telah memulai dari tahapan pra bencana yakni pencegahan, kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.”, kata Sekprov Malut.

Dengan ditetapkannya
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana maka telah merubah paradigma penanganan bencana dari Responsif ke Preventif. Ia berharap penanggulangan bencana akan semakin baik, karena Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana akan melakukan secara terarah mulai pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana.

“saya sangat berharap dengan kegiatan ini dapat memperkuat dan meningkatkan Pengelolaan Penanggulangan Bencana secara baik di Provinsi Maluku Utara
Pengelolaan yang baik artinya kita harus memahami ancaman, memahami kekuatan/kapasitas kita, kemampuan untuk memahami risiko dan mampu menetapkan prioritas penanganan untuk mengurangi risiko”, lanjut Feby menutup Sambutan sekprov.

Faktor kunci lainnya adalah peningkatan kesiapsiagaan, artinya kemampuan untuk mengantisipasi ancaman, mampu melawan pada saat kejadian bencana dan mampu bangkit atau cepat pulih dari dampak bencana. Itulah ciri-ciri dari bangsa yang tangguh dalam menghadapi bencana.

Kegiatan ini dikuti oleh Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi Maluku Utara, Pemerintah Kabupaten dan Kota serta 3 kecamatan di Kabupaten Pulau Morotai (*/Enji).