Disambut Meriah Santri, Wagub Soroti Moralitas Humanisme Dalam Dunia Pendidikan

TIDORE,Megasofifi.com-, Ponpes/Sekolah harus menjadi tempat yang aman, nyaman, dan mendukung bagi semua siswa untuk belajar dan berkembang, namun kenyataan menunjukkan bahwa kekerasan di lingkungan sekolah maupun pondok pesantren, baik dalam bentuk fisik, psikis, verbal, maupun digital, masih menjadi tantangan serius yang harus kita hadapi bersama, demikian amanat Wakil Gubernur, Sarbin Sehe saat membuka kegiatan Pencegahan Kekerasan dan Membangun Kesadaran di Pondok Pesantren dan Sekolah di Aula Pondok Pesantren Harisul Khairat Ome, Selasa (25/2). Tampak para santri begitu antusias menyambut Wakil Gubernur Maluku Utara baru ini.

Mencegah kekerasan berarti melindungi masa depan generasi bangsa. Setiap individu, baik guru, siswa, maupun orang tua, memiliki peran dalam menciptakan ekosistem sekolah yang harmonis dan penuh empati, ujar Wagub menambahkan.

Mengamini ucapan Sarbin Sehe tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perilindungan Anak, Musrifah Alhadar mengajak hadirin semua yang hadir untuk menjadikan acara ini sebagai momentum untuk lebih peduli terhadap isu kekerasan di dunia pendidikan baik di sekolah maupun pondok pesantren.

“Mari kita bersama-sama membangun budaya saling menghormati, bertoleransi, dan peduli terhadap sesama,”

Musrifah juga menghimbau kepada para tenaga pendidik, untuk terus berperan aktif dalam memberikan edukasi, bimbingan, teladan sehingga tercipta kesadaran berperilaku dan berakhlak yang baik bagi anak-anak kita.

“Jangan takut untuk berbicara dan melaporkan jika kalian mengalami atau menyaksikan tindakan kekerasan di lingkungan pondok pesantren dan sekolah. Kalian tidak sendiri, ada banyak pihak yang siap membantu dan mendukung,” tegas Musrifah.

Diakhir sambutan Wagub menyoroti bahwa kekerasan yang sering terjadi di lingkungan pesantren dan sekolah, akhir-akhir ini akibat kurangnya pendidikan yang menekankan pada sisi kemanusiaan (humanisme).

“Kekerasan yang seringkali terjadi akibat kurangnya humanis/rasa kemanusiaan, sehingga terjadi baik sesama murid, maupun guru kepada murid,”

Humanisme adalah pembelajaran yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, dalam kata lain adalah memanusiakan manusia. Dalam setiap diri manusia tentunya mempunyai keinginan untuk dihargai, dihormati, dan dimanusiakan. Oleh karena itu, para pendidik atau guru harus bisa menempatkan diri sebagai guru dan begitupula murid juga harus bisa menempatkan diri sebagai murid, pungkas Wagub.

Diakhir kegiatan, Wagub Sarbin memberikan sepeda dan tempat sampah kepada pondok pesantren. Pihak pondok pesantren sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas pemberian Wakil Gubernur tersebut. (*/ian)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *